Akuarium Laut

Akuarium Laut

Selasa, 05 Januari 2010

Terumbu Karang beserta Ikan Laut

Akuarium laut memang sangat menakjubkan dan memukau mata para pecinta ikan hias maupun para khalayak umumnya. Keindahan tsb bisa bertahan lama di akuarium anda jika anda mengetahui standar-standar minimum yg harus dipenuhi dlm memelihara akuarium laut. Pada kesempatan ini, saya ingin memaparkan pengalaman saya dlm memelihara terumbu karang dan ikan laut kepada seluruh pembaca di forum www.o-fish.com , sebelum saya memaparkan pengalaman, saya ingin ucapkan banyak terima kasih kepada Bp “Webmaster” selaku pencipta forum ini, serta rekan-rekan lainnya yg telah membantu saya selama ini dlm memecahkan masalah dlm pemeliharaan terumbu karang dan ikan laut.

Seluruh isi artikel ini merupakan ringkasan singkat atas pengalaman pribadi penulis serta beberapa literatur yg pernah dibaca oleh penulis dalam rangka memelihara akuarium laut, seluruh cara yg dibahas telah diuji sendiri oleh penulis sendiri.

Sebelum anda membuat keputusan untuk memelihara ikan laut khususnya terumbu karang, hal-hal dibawah ini yg perlu anda perhatikan dlm mempersiapkan perencanaan keuangan ;

Akuarium
Akuarium sebagai wadah untuk menampung air laut anda, syarat minimum yg direkomendasikan para pakar dunia adalah 55 gallon (1 g = 3,78 Liter / 1 Liter = 0,254 gallon). Semakin besar akuarium yg anda miliki semakin bagus, namun untuk akuarium ukuran besar, investasi awalnya sangat besar serrta diiringi dengan kemudahan dlm pemeliharaan ikan laut dan terumbu karang untuk jangka panjang sedangkan akuarium kecil, investasi kecil serta diiringi dengan kesulitan dlm pemeliharaan ikan laut dan terumbu karang untuk jangka panjang. Panjang sebuah akuarium haruslah mempertimbangkan ukuran lampu yg dijual oleh pasaran, (ukuran bola lampu 20 watt berkisar 60 cm, sedangkan 36 watt berkisar 120 cm), Tinggi akuarium juga harus mempertimbangkan kedalaman substrat, secara garis besar minimal kedalaman substrat adalah 25 cm (lihat bagian substrat), semakin tinggi sebuah akuarium laut, investasi yg diperlukan jg semakin besar, khususnya dlm hal lampu (lighting), ketinggian air laut yg kurang dari 45 cm hanya memerlukan lampu fluorent 6500 K (menurut pakar < onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7yGHONhozUswalikwpV34KDA-k1Uf3mW-RaUTyqbVxEOebGZP-UO8s9WFXJLyiF_syL8z8ZKPem1NknylttirIujVQhnNy7YJDoRON8kviE66q4HdCZGPC9IQVoXU_cV8y0GqjTNlFkcl/s1600-h/n_ped_arus.jpg">us dibeli sebanyak 5 buah dengan beberapa contoh peletakan sebagai berikut (dilihat dari atas) ;


Inti dari peletakan power head adalah menciptakan arus yg mengalir secara tidak monoton yg menyebabkan hilangnya daerah dead spot (daerah yg tdk terkena arus), untuk kasus peletakan power head ini, anda bisa gunakan timer merek legrand atau lainnya utk menciptakan arus yg menggunakan system wavemaker (walaupun jauh berbeda, tapi ya bisa lha………). Untuk point ini, kreasi andalah yg menentukan berhasil atau tidak arus yg baik dlm akuarium. Untuk metode lainnya anda bisa cari di website yg ada spt “Surge Device”.

Alat Test

Alat test yg perlu anda beli adalah Amoniak (NH4,NH3), Nitrit (NO2), Nitrat (NO3), Phospat (PO4), Ca (Calcium), Ph meter Digital, Kh (Alkalinity), Hydrometer (maaf kalau salah tulis) sedangkan yg optional : Sr (Strontium), I (Iodine), Mg (Magnesium).

Pencahayaan

Pencahayaan merupakan salah satu factor penting khususnya dlm pemeliharaan terumbu karang. Adapun aturan mainnya mnrt bbrp literature adalah low standard 2-3 watt/gallon, medium standard 4-6 watt/gallon, high standard 7-8 watt/gallon. Jadi bisa anda bayangkan berapa nilai investasi yg harus ditanam jika anda benar-benar pencinta pemelihara terumbu karang dlm akuarium laut ? Oleh karena hal tsb, sangatlah tdk mungkin (mnrt saya) utk kita ikuti mengingat keuangan kita yg kebanyakan bukan dari golongan atas (berkelimpahan uangnya), maka saya menyarankan anda menggunakan system kombinasi saja, yaitu perpaduan dari cahaya matahari baik langsung maupun tidak langsung disertai dengan pemakaian lampu fluorescent dengan syarat ketinggian air di akuarium tidak lebih dari 45 cm (mnrt literature < onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf9o9KD-dWPWfPnGWR0Puok5N3Wp0Z5yutZHHLePpSVm1hBnGcyXpi6s1qAGbAuPrFC92cHb4MBSROQgvg4nRAgqWtSFOVMfuOw2eF5PXIH5wH-mrhGnnOmkbBS3W_S4ZuTxlFyUIDc_ed/s1600-h/n_ped_susunan.jpg">





Pada lapisan pertama dan lapisan kedua, anda bisa kasih zat kimia seperti CaCO3 (Calcium Carbonate) dan

Magnesium Carbonate (MgCO3), dimana zat tsb pada masa jangka panjang akan mampu menghasilkan ion Ca dan Mg serta CO3 yg berguna bagi terumbu karang. Hanya saja hal tsb akan tercapai jika akuarium tsb telah berumur lebih dari 6 bulan bahkan tahunan. Mengenai ide ini, anda boleh ikutin atau tidak,tidak akan menimbulkan masalah.

Metode ini, beberapa orang akan menentang dimana ada pendapat mengatakan pada jangka panjang akan menimbulkan / melepaskan ion gas H2S yg bisa membahayakan terumbu karang (Pelepasan terjadi jika kadar oksigen rendah terutama pada malam hari)……….Hal tsb sebenarnya biasa diatasi dengan dua cara ;

Melalui pemasangan aerator pada malam hari, tapi cara ini kurang bagus krn percikan air dari Airstone akan mengenai lampu.

Menerapkan system RDP (Reverse Daylight Photosyntesis), metode ini paling oke. Cara kerjanya gampang, contoh : Akuarium utama diberi penyinaran dari jam 6 pagi sampai 6 sore, sedangkan 6 sore sampai 6 pagi, yg dikasih pencahayaan adalah akuarium refugium yg penuh dgn caulerpa. Adanya pencahayaan di malam hari pada akuarium refugium mengakibatkan caulerpa akan berfotosintesis, hasil fotosintesis inilah yg menyebabkan supply oksigen pada malam hari tetap tersedia,sehingga pH tdk drop pada malam hari dan subuh hari, Hal ini akan berakibat gas H2S tidak berhasil terurai di dlm akuarium

Sistem yg saya terapkan ini jauh lebih mudah ketimbang system UGF, maaf ya….menurut beberapa literature yg saya baca , system UGF sudah ketinggalan jaman, namun apapun bentuk system yg ada, semuanya terpulang pada pribadi kita masing-masing. Jadi silakan anda memilih jenis system apa yg anda inginkan.

Okay, balik ke topik setup…….

Pasir Laut bisa anda peroleh di Sumenep dgn harga Rp 15.000 perkarung, untuk ukuran 125 cm lebar 55 cm serta ketebalan pasir 10 cm, anda membutuhkan kurang lebih 4 karung pasir. Sedangkan pecahan koral cukup 2-3 karung saja dgn harga perkarung sekitar 20.000 perkarung. Utk Live rock dgn mutu bagus dikenakan harga Rp 5000 per kg, atau Rp 10.000 per bongkah.

Setelah susunan telah selesai anda susun sedemikian rupa dengan teknik seni yg anda miliki, maka anda sekarang dipersilakan memasuki air laut (Catatan : Live Rock tdk boleh dibiarkan terlalu lama di udara) ke akuarium utama dan akuarium refugium (Susunan boleh sama dgn susunan akuarium utama). Air laut yg djual di pasaran rata2 berkisar Rp 75 - Rp 200 per liter. Air yg telah diisi ke dlm akuarium haruslah disirkulasi minimal selama 1 bulan utk mendapatkan hasil yg memuaskan. Utk hasil yg lebih memuaskan, disirkulasi selama 6 bulan.

Proses sirkulasi minimal selama 1 bulan dimaksudkan agar terjadinya siklus nitrogen secara sempurna. Pada minggu pertama umumnya kadar amoniak akan meningkat, minggu kedua kadar amoniak akan menurun disertai dgn meningkatnya kadar nitrit,minggu ketiga kadar amoniak akan mendekati nol, kadar nitrit akan menurun namun kadar nitrat akan meningkat, pada minggu terakhir yaitu minggu keempat, kadar amoniak akan nol, kadar nitrit juga akan mendekati nol dan disertai dengan menurunnya kadar nitrat juga. Penurunan kadar nitrat akan terjadi jika anda menggunakan media live rock dan pengembang biakan jenis 2 rumputan. Rumput yg paling mudah tumbuh adalah rumput jenis caulerpa yg sering dikenal umum dengan nama rumput asem. Rumput asem mulai boleh ditaruh di akuarium pada minggu ketiga atau keempat.

Setelah proses sirkulasi selesai sekitar satu bulanan, anda boleh letakkan beberapa potong batu yg berisikan beberapa jenis caulerpa, bersamaan itu pula boleh anda taruh beberapa astrea snails. Pada masa ini, anda jangan terburu nafsu membeli ikan dan terumbu karang, menurut hemat saya jauh lebih baik setelah peletakan batu caulerpa dan astrea snails, anda biarkan dia tumbuh sampai anda lihat caulerpa tsb bertumbuh banyak, dan pada malam hari akuarium anda telah dipenuhi oleh amphipod dan cocopod serta ditandai banyaknya anak astrea snails. Nah, jika sudah pada tahap tsb barulah anda beli ikan dan terumbu karang sebanyak satu atau dua potong, seperti karang jenis zooantid, sarientas atau karang otak. Sedangkan ikan belilah ikan yg berguna bagi ekosistem adan seperti keling liris, keling bali dan kranjang bali serta udang pelet merah berliskan warna putih (udang dokter). Hal tersebut dipelihara hingga satu sampai dua bulan, dan jgn ada penambahan apa-apa lagi. Tunggu sampai berhasil baru anda coba spesias lain dan terumbu lain.

Setelah anda mengetaahui prinsip-prinsip dasar dari sebuah setup sangat dasar dari akuarium laut, hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah pemeliharan. Pada tahap ini anda harus melakukan hal-hal sebagai berikut ;

Salinity
Salinity yang diinginkan berkisar pada angka 1.023-1.025. Pada kebanyakan kasus umum, kadar salinity ini semakin lama akan semakin tinggi angkanya, dimana disebabkan karena banyaknya penguapan, nah untuk mengembalikan salinity ke angka normal, anda cukup menuangkan air tawar (bebas nitrat, nitrit, amoniak, silicate dan phospate (bagussnya air kemasan)). Proses penuangan air tawar ini harus dilakukan secara teratur dan perlahan-lahan, maksudnya janganlah anda menurunkan kadar salinitasnya terlalu drastis sekali misalkan dari 1.030 menjadi 1.025. Untuk menaikan kadar salinitas (kondisi yg sangat jarang terjadi-menurut saya), cukup anda menambahkan natrium klorida (bagusnya pakai yg analysis) secara bertahap jgn overdosis, terus dipantau dng menggunakan alat hydrometer yang akurat.

pH

pH yg diiinginkan berkisar pada angka sekitar 8.3-8.5, pH harus dijaga agar tidak terlalu besar variansnya dlm waktu satu hari. Pada kasus umum yg sering terjadi, pH mempunyai kecenderungan utk menurun angkanya, hal ini disebabkan karena buffernya yg tidak mencapai angka yg diinginkan dan kurangnya oksigen, serta hal2 lain yg tidak dpt saya jelaska. Hal tersebut dapat diatasi dengan menggunakan baking soda ataupun dgn meningkatkan kadar oksigen melalui aerator ataupun cara lain.

Dosis yg dipakai untuk baking soda adalah ½ sendok teh untuk 100 liter air laut. Apabila Phnya terlalu tinggi anda dpt menurunkan dgn menginjeksi gas carbon oksida, ataupun dgn bahan kimia (penggunaan bahan kimia utk kasus ini tidak akan dibahas karna efeknya yg kurang bagus).

Alkalinity (KH)
Alkalinity (Kh) yg diinginkan berkisar pada angkan 8 dKh – 12 dKh. Kejadian umum yg sering dialami adalah kecenderungan menurunnya angka Kh (buffernya pH), penurunan Kh akan mengakibatkan pH jg ikut turun (walaupun tidak selalu demikian), utk mengatasi kejadian tersebut maka anda dpt menggunakan baking soda seperti yg telah diuraikan pada point 2.

Zat aditif Ca, Mg, I, Sr

Dalam hal ini, sangat disarankan memiliki alat test Ca, Mg, I dan Sr. Namun mengingat harganya yg cukup menggiurkan alias mahal, maka anda cukup memberikan dosis sesuai dengan aturan yg telah diberikan. Pedoman dasar : Ca dan Mg diberikan setiap sebulan sekali, Iodine dan Strontium diberikan seminggu dua kali jika banyak terumbu karangnya, namun jika terumbu karangnya sedikit cukup seminggu sekali. Perlu diketahui oleh anda sekalian bahwa Calcium, Strontium, Iron serta Alkalinity dan pH yg angkanya tinggi (batas normal tertinggi) serta arus yg tidak monoton akan membuat coralline algae anda bertambah subur dan banyak.

Pemberantasan alge yg merugikan

Algae ada bermacam2 jenisnya dan yg saya utarakan adalah yg bersifat umum dan penanggulangannya

Merupakan cara-cara yg tidak dpt menyelesaikan masalah algae secara instan namun secara bertahap

Atau bersifat Preventif. Adapun cara-cara adalah sebagai berikut ;

• Protein Skimmer, akan menghilangkan spora / bibit algae baik yg merugikan maupun menguntungkan, protein skimmer sangat dianjurkan utk diterapkan pada akuarium laut, meskipun penulis sendiri tidak menggunakannya. Protein skimmer jg bisa menghilangkan zat2 kimia yg dibutuhkan koral, namun dgn adanya penambahan zat additive secara berkali, pemakaian protein skimmer tidak menjadi masalah. Dlm perlu diketahui, protein skimmer yg digunakan harusnya protein skimmer yg benar-benar efektif fungsinya. Disarankan buat sendiri untuk mendapatkan hasil terbaik.

• Carbon aktif, sangat bagus utk menghilangkan kekeruhan air laut karna DOCnya yg makin bertambah. DOC merupakan bahan nutrisi bagi algae. Namun, berhati-hatilah dalam pembelian carbon aktif, jgn sampai karbon aktifnya dari mutu yg tidak bagus yaitu yg bisa mengeluarkan phospate (pemicu algae). Cara pengetesannya yaitu dengan cara mengambil sample carbon aktif yg anda beli, kemudian taruhlah dlm gelas sample yg berisi air laut / tawar selama 45 menit, setelah itu anda test dengan alat test kits P04, jika hasil tesnya negatif, berarti carbon aktif tsb bebas phospate.

• Mahluk hidup. Beberapa jenis algae bisa dikendalikan dgn astrea Snail, Hermit Crab berlengan biru, Caulerpa spp, Botana, Kranjang bali, amphipod dan cocopod, dsbnya.

Pemberian pakan pada ikan dan terumbu karang

Ada baiknya pemberian pakan untuk ikan dan terumbu karang menggunakan prinsip LEBIH BAIK SEDIKIT DARIPA OVER DOSIS.

Hal yg telah saya utarakan diatas merupakan gambaran dasar dan umum utk anda-anda yg ingin mencoba memulai akuarium laut, perlu diketahui dasar yg saya gunakan adalah sistem natural, masih banyak lagi sistem lain yg bisa anda gunakan semuanya terpulang pada dana dan keinginan anda sendiri.

Dibawah ini saya lampirkan beberapa gambar ikan dan terumbu karang yg telah berhasil saya pelihara selama lebih dari 10 bulan dan sampai artikel ini selesai ditulis telah mendekati umur 1 tahun.

Semoga membantu dan selamat bereksperimen.

4 komentar: